Pesan dalam mural yang menyuarakan pentingnya ekonomi untuk kemajuan
bersama bisa dilihat pada mural dengan tema giat bekerja di seberang
Galeria Mall Jl. Jendral Sudirman Jogja. Mural yang menampilkan gambar
kaki sedang mengayuh becak serta pion yang biasa dalam permainan catur
ditampilkan sebagai kritik sosial. Masyarakat sekitar yang ternyata
lebih menyukai permainan sambil berjudi disentil melalui mural tersebut.
Pesan yang dimunculkan adalah mengajak untuk giat bekerja daripada
berharap ada durian runtuh melalui permainan judi.
Di Jogjakarta seperti halnya juga di kota lain, fenomena beriklan
melalui media mural juga telah banyak. Memanfaatkan momentum dan julukan
yang melekat erat, bahwa Jogja sekarang dikenal sebagai kota mural,
pihak rokok seperti A-Mild mulai beriklan melalui mural di dinding
jembatan layang. Belum lagi perusahaan telekomunikasi seperti Telkom
Flexi dan Indosat bersaing memanfaatkan momentum di Jogja perihal mural.
Tentu saja hal ini meningkatkan nilai perekonomian daerah setempat,
meskipun mural yang seperti ini berdampak kuat pada citra Jogja kota
budaya. Dikhawatirkan pemakaian media mural sebagai media iklan semakin
menambah polusi visual seperti halnya billboard. Namun bila dirunut ke
belakang, produk sabun cuci, seperti Omo Biru, So Klin dan Rinso sudah
lebih dulu memanfaatkan dinding masyarakat yang mau dihargai untuk
dipakai sebagai media iklan melalui mural. Dinding yang dipakai biasanya
dinding yang menghadap ke jalan raya, padat kendaraan dan rumah yang
berlantai dua.
skip to main |
skip to sidebar
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar