Proses memunculkan citraan atau imaji terbentuk dari gambar. Melukis
adalah memvisualkan atau mengeksekusi secara estetik kaidah-kaidah dalam
seni rupa. Melukis di dinding (mural) secara prinsip berbeda halnya
dengan melukis di kanvas. Lukisan di atas kanvas, sejak pertama mulai
dipraktekkan di masa Renaisans dianggap membawa serta semangat
pembaharuan dan cita-cita modern. Berbeda dengan tradisi mural yang
sarat dengan pesan dan nilai keyakinan adat bersama maupun pemahaman
karakteristik sosial, melukis pada kanvas lebih mencirikan semangat
individual. Sejak saat itu pula nama pembuatnya (sang pelukis) jadi
dikenal, nama itu dianggap penting: sebagai pencipta.
Lukisanpun punya ‘tempat’ khusus dan mandiri (yaitu kanvas), jadi
‘objek’, hingga bisa bergerak dipindahkan dari satu tempat ketempat
lain; lukisan tak lagi terikat pada tempat yang sudah punya cerita dan
pesan (misalnya, gereja). Lukisan tercipta mandiri. Maka arti yang bisa
dikandung sebuah lukisan pun dianggap mandiri, berhubungan dengan
kebebasan sang senimannya (Zaelani, 2004).
Hal lainnya adalah pada kerjasama tim yang ada dalam proyek mural.
Hampir tidak ada karya mural hasil dari satu orang seniman, hal demikian
tidak hanya melibatkan orang lain dalam mempersiapkan kerja kasar saja,
namun juga melibatkan orang lain dalam melakukan brainstorming
serta sekaligus mengeksekusi. Dalam perspektif seni rupa populer atau
seni rupa massa, maka mural mampu membentuk masyarakat homogen yang bisa
dengan cukup memiliki solidaritas bersama hingga bisa memiliki cita
rasa dominan.
Dinding yang dipakai sebagai media dalam mural yang biasa dipakai
adalah dinding penyangga jembatan layang, tembok sisi sungai dan tembok
rumah pinggir jalan yang dibiarkan tidak terawat. Sedangkan di Jogja,
dinding yang dipakai adalah tembok di gang-gang kampung yang dikerjakan
dengan cara beramai-ramai oleh masyarakat setempat. Sebelum ada mural
tembok-tembok tersebut terlihat kotor, meskipun bersih pun warna putih
terlihat mencolok mata terutama pada siang hari dan terkesan monoton.
Namun dengan adanya mural mulai terbentuk citra ke arah pembaharuan
visual sehingga berkesan fresh dan lebih berwarna.
skip to main |
skip to sidebar
Minggu, 19 Mei 2013
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar